Powered By Blogger

Minggu, 12 Januari 2014

Life Style orang Jepang


Kebiasaan Sehari-hari Orang Jepang

Kalau berada di jepang, kita harus tahu kebiasaan masyarakat jepang, supaya tidak terlihat asing. Begitupun, bila berkunjung ke rumah mereka dan kebetulan bermalam di rumahnya, harus tahu kebiasaan-kebiasaan mereka.

Ada beberapa point penting tentang kebiasaan masyarakat jepang sehari-hari :

1. Makan pakai sumpit

kebiasaan masyarakat jepang ketika makan, mereka menggunakan sumpit. Kecuali kalau makan sup. Itu pun kadang mereka enggan memakai sendok dan mengapit isi sup memakai sumpit. Sedangkan kuahnya dihirup dari mangkoknya. Masyarakat Jepang merasa aneh kalau melihat kita makan nasi memakai sendok.




2. Pakai kaos kaki

masyarakat jepang selalu memakai kaos kaki. Kalau mau masuk rumah, mereka akan melepaskan sepatunya sedangkan kaos kaki tetap terpakai, nanti di depan pintu tersedia sendal untuk berganti ketika mau masuk rumah. Sendal itu wajib dipakai, dan jangan lepas kaos kakimu.

Ketika hendak ke toilet, ada sendal toilet khusus di depan pintu toilet. Ganti sendal rumah dengan sendal toilet ketika hendak buang air besar/kecil. Biasanya sendal rumah hanya akan dilepas ketika masuk kamar.




3. Pintu geser dan tempat tidur

Rumah orang jepang kebanyakan memakai pintu geser, kecuali pintu depan. Karena rumah masyarakat jepang kebanyakan minimalis, penggunaan pintu geser bisa menghemat ruang. Juga jangan kaget kalau tidur di rumah mereka tak ada ranjang atau dipan. Mereka tidur pakai futon atau kasur yang bila telah dipakai untuk tidur akan dilipat kembali kemudian disimpan di lemari.

Ruangan yang telah kosong tersebut akan dipasang meja kecil untuk minum teh dan sarapan. Usahakan jangan tidur kesiangan nanti sarapan dan teh jepang yang telah dipersiapkan tersebut akan dingin, jadi tak enak lagi disantap.




4. Biasakan salam

Masyarakat jepang akan senang kalau berjumpa mengucapkan salam, seperti ‘Ohayou gozaimasu’ (selamat pagi), ‘Konnichiwa’ (selamat siang) dan ‘konbanwa’ (selamat malam). Ketika makan bersama mereka, sebelum bersantap ucapkan ‘itadakimasu’ dan setelah selesai makan ucapkan ‘gochiso sama deshita’, untuk menghargai hasil masakan mereka. Dan jangan segan-segan mengucapkan ‘Arigatou Gozaimasu’ sebagai ucapan terima kasih.




5. Cara duduk

masyarakat jepang duduk dengan cara kakinya dilipat belakang, seperti posisi duduk attahiyat awal dalam sholat. Jangan duduk secara sembarangan seperti kaki diselonjorkan atau kaki ditopang didagu, tidak sopan katanya, apalagi tidak pakai kaos kaki, nanti dipikiran mereka kita orang yang jorok.

Kalau tidak biasa cara duduk seperti mereka, bisa juga dengan cara duduk bersila, orang jepang banyak juga yang tak tahan duduk seperti itu apalagi kaum lelaki, mereka yang tak tahan memilih duduk bersila.




6. Jangan bercanda berlebihan

kalau berkunjung kerumah teman tidak afdol kalau tidak canda-candaan. Begitupun berkunjung ke rumah teman orang jepang, tak seru kalau tidak bercanda. Kebiasaan masyarakat Jepang kalau memukul kepala teman itu candaan biasa ‘plak’, orang yang dipukul tertawa tanda senang.

Kebiasaan orang Indonesia kalau dipukul kepala begitu pasti akan marah. Solusinya kita harus ngomong adat dan budaya Indonesia yang tak boleh dipukul kepalanya.

Namanya saja berteman, kadang mereka tetap aja memukul kepala walaupun udah diomongin. Kita tak bisa berbuat apa-apa, supaya mereka paham, pukul saja pantat mereka, pasti marah. Sebab bagi mereka itu tidak sopan walau pun sama-sama lelaki.

Kalau teman orang jepang itu marah, bilang saja sebaliknya, perasaan kita juga akan begitu kalau dipukul kepala. Tapi usahakan kita tak memukul bagian bokong mereka, karena tamu selayaknya menghormati tuan rumah.




Bagi Teman-teman sekalian yang hendak atau ingin ke Jepang, kiranya mengenal terlebih dahulu sedikit budaya mereka agar tidak terkejut. Usahakan beberapa point diatas dipelajari terlebih dahulu, bisa juga melalui buku atau sekedar sharing dengan beberapa teman yang pernah ke Jepang. Untuk apa?, untuk menghormati mereka, kalau kita hormat mereka akan senang. Kalau sudah senang, mereka tidak sungkan-sungkan mengundang kita lagi untuk berkunjung ke rumahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar